KALIANDA, LK — Hari ini 22 Desember tepat 4 tahun mengenang bencana Alam Tsunami Lampungyang terjadi dipesisir pantai Rajabasa Kalianda Lampung Selatan/
Tsunami terjadi 22 Desember 2018 lalu, yang menewaskan ratusan korban jiwa dan memporak porandakan bangunan masih terkenang dibenak warga Way Muli Lampung Selatan, bahkan rasa trouma terjadinya Tsunami masih ada, jika melihat gelombang laut tinggi dan angin kencang, warga pesisir pantai Kalianda Lampung Selatan langsung mengungsi ketempat yang lebih tinggi.
Jika terjadi Bencana Alam didaerah lain, seperti meletusnya Gunung Semeru, Gempa Bumi di Cianjur beberapa waktu lalu, langsung berseliweran berita hoax dimedia sosial membuat warga Pesisir Kalianda Lampung Selatan akan terjadinya Tsunami Lampung Selatan, Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto langsung membuat himbauan kepada warga Kalianda Lampung Selatan, ” jangan mudah percaya dengan pemberitaan yanga ada dimedia sosial yang memberitakan akan terjadi Tsunami, tetapi tetap harus waspada. tim BPBD Lampung Selatan, dan Intansi lainya selalu berkoordinasi dengan petugas pemantau Gunung Anak Krakatau dan juga BMKG, jika ada info yang akurat, Tim kami akan langsung memberi tahu warga, jadi jangan panik dan percaya begitu saja dengan berita-berita hoax soal akan tejadi Tsunami dimedia sosial ” kata Nanang.
Hendra warga Kunjir Kalianda Lampung Selatan, meneteskan air mata saat teringat terjadinya Tsunami Lampung Selatan pada tanggal 22 Desember 2018 yang silam, disaat kejadian itu Hendra kehilangan tempat tinggal yang disapu bersih oleh Gelombang Tsunami hingga rata dengan tanah, harta benda tidak ada yang tersisa, seminggu setelah kejadian Hendra harus iklas ditinggalkan Ibu untuk selama-lamanya. HSl yang sama juga dialami warga lainnya yang telah kehilangan harta benda dan kelurga yang menjadi korban Tsunami.
Saat ini sebagian warga pesisir pantai Kalianda Lampung Selatan telah menempati rumah bantuan Pemerintah yang dibangun dibawah kaki Gunung Rajasa yang diperuntukkan bagi warga korban Tsunami yang kehilangan tempat tinggal.
Catatan dari situs resmi www.lampungselatankab.go.id, korban meninggal meninggal 208 orang, koban luka 240 orang dan korban pengungsian 108 orang.***
