BANDARLAMPUNG, LK – Fakultas Teknik Universitas Lampung kembali menggelar agenda tahunan, Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (SENAPATI) 2022 dengan tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan”. diselenggarakan secara online melalui media platform zoom cloud meeting dan Online di Swisbel hotel dibuka langsung oleh Plt Rektor Unila Sofwan Efendi secara online, Kamis 20 oktober 2022.
Acara yang dilaksanakan selama satu hari ini menghadirkan Keynote Speaker:
Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.Si. [Reviewer Nasional Pengabdian kepada Masyarakat DRTPM, Ditjen Dikti, Kemdikbudristek]. Drs. Sulpakar, M.M [PJ Bupati Kabupaten Mesuji] diwakili oleh Abu Rosid Istomi, S.Si, M.Si. [Kepala Bappelitbangda Kab. Mesuji]
Ir. Budi Harto, MM. [Direktur Utama PT. Hutama Karya] diwakili oleh MARDIANSYAH, S.T., M.T. Executive Vice President Divisi Human Capital PT. Hutama Karya dan Dr. Ir. C. Niken DWSBU, M.T. [Universitas Lampung]
Selain dari narasumber, 43 makalah juga akan dipresentasikan pada SENAPATI 2022 ini secara daring dan luring yang berasal dari seluruh Indonesia.
Plt Rektor Unila Sofwan Efendi mengatakan, SENAPATI adalah seminar nasional yang rutin diadakan setiap tahun oleh Universitas Lampung dengan tujuan mempertemukan berbagai intelektual yang peduli dari seluruh Indonesia.
Berbagai kondisi dihadapi dalam melaksanakan pembangunan. Setiap tantangan yang dihadapi bersifat multidimensi. Contohnya isu perubahan iklim yang jika ditilik lebih jauh tidak hanya terkait isu lingkungan semata, namun juga terkait dengan pembangunan ekonomi wilayah berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan.
” Dalam memberikan solusi terhadap tantangan seperti itu, diperlukan transisi kebijakan guna menjaga keberkelanjutan dan keselarasan antara pembangunan ekonomi, sosial-budaya, dan perbaikan lingkungan hidup. ” Ujar Sofwan dalam sambutanya.
Oleh karena itu, sambungnya, harus kita sadari bersama, upaya mewujudkan ide pembangunan berkelanjutan di Indonesia memerlukan sinergi, kerjasama, dan peran serta aktif dari seluruh stake-holders terkait.
” Gerakan para intelektual untuk secara berkelanjutan mengaplikasikan ilmunya untuk pembangunan merupakan sesuatu yang harus diapresiasi dengan luar biasa. ” Kata Sofwan.
Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) secara luas didefinisikan sebagai: “pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
” Salah satu konsep yang ditekankan dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia adalah Pembangunan rendah karbon (low carbon development). Indonesia merupakan 10 besar penghasil karbon dioksida dunia yang bertujuan untuk melakukan pembangunan rendah karbon sehingga pada 2030 emisi Indonesia turun sampai dengan 43%. ” Pungkasnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana Sasana Putra mengatakan, Penyelenggaraan SENAPATI 2022 memiliki tema, “Peran serta perguruan tinggi dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan”. Sebagaimana kita
pahami bersama, isu perubahan iklim tidak hanya terkait isu lingkungan semata, namun juga terkait dengan pembangunan ekonomi wilayah berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan. ” Ujarnya.
Perbaikan lingkungan hidup, lanjut Sasana, Diperlukan dukungan dari semua pihak terhadap konsep
Pembangunan Rendah Karbon (PRK) untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui kegiatan pembangunan rendah emisi dan mengurangi eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
” Transisi pembangunan rendah karbon ini perlu diselaraskan dengan dukungan pengembangan teknologi dan inovasi. Upaya peningkatan teknologi rendah emisi perlu terus didorong sehingga teknologi rendah karbon dapat semakin terjangkau dan memiliki nilai ekonomi yang lebih menguntungkan. Kemajuan teknologi juga perlu dimanfaatkan untuk perencanaan, pengawasan, dan pengendalian pembangunan beserta dampaknya terhadap lingkungan secara lebih efisien. ” Tutupnya.**