Bersyukur dan Bersyukur Lagi, Rutin Cuci Darah Ada JKN-KIS

323 views

BANDARLAMPUNG, Lampungkham Cuci darah atau hemodialisis adalah prosedur untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa bekerja dengan baik akibat kerusakan pada organ tersebut.

Prosedur ini juga membantu mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan kadar mineral dalam darah, seperti kalium, natrium, dan kalsium. Cuci darah diperlukan bagi seseorang yang menderita kerusakan ginjal berat, di mana fungsi-fungsi ginjalnya sudah tidak dapat lagi berjalan dengan baik. Cuci darah dapat memberikan kesempatan bagi penderita gagal ginjal untuk tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.

Penyakit gagal ginjal harus dirasakan oleh Parmi (52) warga Tanjung Sari Natar Kabupaten Lampung Selatan beberapa bulan yang lalu. Tepatnya dibulan Desember 2020 Parmi divonis dokter mengalami gagal ginjal sehingga Ia harus rutin menjalani cuci darah 2 kali seminggu. Sebelumnya Parmi sudah sering dirawat dirumah sakit karena sakit tipes dan maag yang di idapnya.

Dan penyakit gagal ginjal ini menjadi ujian cukup berat yang harus Ia jalani saat ini. Anak-anak dan keluarga terus menyemangati Parmi sehingga Ia kuat menjalani cobaan ini. Hari Selasa dan Jumat Parmi harus menjalani proses cuci darah. Ia tidak tau sampai kapan harus akan terus melakukan cuci darah.

“Sudah puluhan kali saya dirawat di Rumah Sakit. Sering sakit tipes, dirawat beberapa hari sembuh, selang sebulan kondisinya sakit lagi sehingga harus dirawat lagi. Kalau mau mengeluh sebenarnya sudah capek bolak-balik dirawat di Rumah Sakit, tapi demi keluarga saya jalani pengobatan ini” cerita Parmi saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung 03 Maret 2021.

Setiap kali melakukan cuci darah, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk satu kali menjalani cuci darah, pasien gagal ginjal harus membayar biaya pelayanan sekitar satu juta rupiah. Biaya tersebut belum termasuk biaya lainnya apabila memerlukan obat-obatan tambahan atau perawatan tambahan lainnya di rumah sakit. Beruntung Parmi merupakan peserta JKN-KIS, sehingga Ia tidak perlu lagi pusing memikirkan biaya pengobatannya yang rutin dan cukup besar itu.

Baca Juga :  Sebagai Pemasok Pangan DKI Jakarta, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Siap Dukung Gubernur Arinal Bangkitkan Koperasi Bidang Pangan

“Saya sangat bersyukur ada program JKN-KIS, bisa berobat tanpa keluar biaya, ditambah lagi saya merupakan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya ditanggung Pemerintah. Sudah rutin cuci darah, sering keluar masuk Rumah Sakit juga karena tipes dan maag. Sangat bermanfaat Program JKN-KIS ini, pelayanan di Rumah Sakit juga baik. Harapannya Program JKN-KIS ini terus ada karena manfaatnya yang sangat luar biasa. Yang saya tau biaya cuci darah cukup mahal dan rutin dilakukan, sangat membantu keluarga petani yang kurang mampu seperti saya,” tutup Parmi. (*)