Himateks Gelar Semnas Bahas Transformasi Digital Teknik Sipil

147 views

LAMPUNGKHAM.COM-Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (Himateks) Fakultas Teknik (FT) Universitas Lampung (Unila) menggelar seminar nasional (semnas) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan 10th Civil Brings Revolution, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Unila, Sabtu, 25 Oktober 2025.

Seminar mengusung tema “Smart Infrastructure for a Better Future: Digital Transformation in Civil Engineering”, menghadirkan dua narasumber inspiratif, yakni Ir. Elvi Fadilah, M.B.A., Direktur Utama PT Adhimix PCI Indonesia, dan Elie Supriyadi, Public Speaker dari AKIRA Training & Consulting.

Wakil Rektor Bidang PKSI Unila, Prof. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., dalam sambutannya saat membuka acara menyampaikan, teknik sipil merupakan fondasi utama dalam pembangunan peradaban manusia.

“Dari jembatan, jalan, bendungan, hingga gedung-gedung yang kita tempati, semuanya adalah bukti nyata kontribusi teknik sipil bagi kehidupan manusia,” ujarnya.

Namun, dengan hadirnya teknologi digital, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan konsep smart city, akademisi dituntut untuk membangun paradigma baru dalam dunia konstruksi.

Infrastruktur kini tidak hanya harus kokoh dan aman, tetapi juga cerdas, adaptif, hemat energi, ramah lingkungan, serta mampu merespons kebutuhan masyarakat secara real-time.

Lebih lanjut, Prof. Ayi menekankan pembangunan infrastruktur masa depan harus berorientasi pada keberlanjutan.

Mengenai masa depan infrastruktur Indonesia, peserta diajak berbicara mengenai sustainability yakni pembangunan berkelanjutan di mana infrastruktur yang dibangun hari ini harus mampu menjawab tantangan generasi mendatang mulai dari keterbatasan sumber daya, perubahan iklim, hingga pertumbuhan penduduk dan mobilitas yang semakin dinamis.

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat inovasi di bidang teknik sipil.

Peran akademisi dan perguruan tinggi sangat penting. Kampus tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga laboratorium gagasan dan pusat inovasi.

Baca Juga :  3.600 Calon Mahasiswa Ikuti Seleksi UTBK Mandiri 2024

Kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, asosiasi profesi, dan pemerintah merupakan kunci agar hasil riset dan pengembangan teknologi benar-benar dapat diterapkan dalam pembangunan nasional. ***