LAMPUNGKHAM.COM-Kolesterol adalah zat seperti lemak dan lilin yang diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk produksi hormon dan pencernaan. Kolesterol berperan penting dalam kesehatan jantung.
Dengan meningkatnya kadar kolesterol seseorang, maka risiko terkena serangan jantung menjadi lebih tinggi.
Selain itu, seseorang berisiko lebih tinggi karena faktor genetik, gaya hidup dan kebiasaan makan.
Faktor genetik dan gaya hidup berkontribusi besar terhadap peningkatan kadar kolesterol.
Meskipun kita tidak bisa mengubah genetika, pilihan gaya hidup memainkan peran yang sangat penting.
Pola makan yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol berlebihan bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.
Jika kadar kolesterol yang tinggi tidak ditangani, pada akhirnya bisa menyebabkan kejadian kardiovaskular yang serius seperti serangan jantung atau stroke.
Inilah sebabnya mengapa pemeriksaan kolesterol secara rutin sangat penting untuk mengidentifikasi potensi masalah sejak dini.
Seperti yang dirasakan oleh Yulianti warga Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung yang pernah merasakan nyeri dada sesak nafas dan sakit kepala yang diakibatkan oleh kadar kolesterolnya yang tinggi.
Ia harus dilarikan ke Rumah Sakit lantaran sudah cukup parah kondisinya.
Ibu Rumah Tangga yang telah berusia 61 Tahun ini menceritakan pengalamannya dirawat di Rumah Sakit karena kolesterolnya yang tinggi.
“Beberapa bulan yang lalu saya dirawat di Rumah Sakit karena kadar kolesterol yang tinggi.
Sakit dada, sesak nafas dan sakit kepala membuat saya hampir tak sadarkan diri. Beruntung ada anak saya dirumah, dan langsung membawa saya ke Rumah Sakit.
Setelah tiba di IGD Rumah Sakit, Dokter memeriksa kondisi saya dan dilakukan uji laboratorium.
Alhasil dokter mengatakan kadar kolesterol saya yang tinggi, membuat saya bisa saja dalam waktu dekat terkena serangan jantung atau stroke jika tidak dilakukan penanganan yang tepat,” ujar Yulianti saat diwawancarai pada Rabu 27 Desember 2023.
Ibu yang memiliki tiga orang anak ini mengatakan, waktu itu ia sudah pasrah, sakitnya tidak tertahankan.
Belum lagi kondisi keuangan keluarganya yang dapat dikatakan kurang mampu.
Jika bukan peserta JKN, sulit baginya untuk membiayai pengobatannya di Rumah Sakit.
‘‘Dada sakit dibawa anak ke Rumah Sakit karena kolesterol tinggi, diperiksa dokter dan dirawat beberapa hari.
Ternyata saat pulang saya tidak diminta untuk membayar sama sekali, semua sudah ditanggung oleh Program JKN kata petugas administrasi di Rumah Sakit,” tutur Yulianti.
Yulianti mengaku sangat beruntung telah menjadi peserta Program JKN. Sebab, selain sudah membantunya untuk berobat saat kolesterolnya tinggi. Anaknya pun pernah melahirkan dengan cara operasi caesar pakai JKN dan semuanya ditanggung oleh Program JKN.
Yulianti juga menyebut Program JKN saat ini telah mempermudah proses administrasi.
Saat ia masuk ke rumah sakit, lupa membawa kartu JKN miliknya, akan tetapi petugas menginfokan bisa dengan menunjukan KTP saja untuk keperluan administrasinya.
Ia tidak menjumpai kesulitan saat itu. Sesampainya di rumah sakit, ia langsung mendapatkan penanganan oleh dokter dan petugas medis lainnnya.
“Sekarang sudah dibuat mudah, cukup tunjukan KTP saja sudah bisa dijamin Program JKN.
Kalau dulu yang saya ketahui jika mau berobat harus membawa kartu JKN dan lembar Fotocopynya, saat ini telah dibuat lebih ringkas dengan cukup menunjukkan KTP saja sudah beres, jadi pasien tidak perlu khawatir lagi kalau sakit namun kartu JKN nya tidak dibawa, dengan KTP saja sudah cukup,” lanjut Yuli.
Sebelum mengakhiri ceritanya Yuli berpesan kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan agar membuat Program JKN lebih baik lagi kedepannya, dan semoga semua masyarakat tanpa terkecuali bisa segera menjadi peserta Program JKN agar kesehatannya terjamin semua.***