Menyulap Kotoran Sapi bisa jadi apa ?

394 views

LAMPUNGKHAM.COM-Menyulap Kotoran Sapi, bisa jadi apa ?

Bagaimana jadinya jika kotoran sapi disulap menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna dan nilai jual ?

Tentu akan mengurangi jumlah limbah hewan ternak dan menambah keuntungan bagi masyarakat.

Sutarjo petani dari desa Rejo Basuki, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah memanfaatkan hal tersebut dengan menyulap kotoran sapi menjadi sebuah energi terbarukan yaitu biogas.

Biogas merupakan energi terbarukan yang diolah dari sampah organik.

Kegiatan pemanfaatan yang dilakukan oleh Sutarjo, selaras dengan program yang sedang digalakkan oleh Pertamina di desa Sutarjo.

Program yang bertajuk Desa Energi Berdikari ini memiliki tujuan untuk menjaga kelestarian bumi dan menyejahterakan masyarakat secara berkelanjutan.

Pertamina memberikan edukasi ke masyarakat desa Rejo Basuki untuk melakukan kegiatan produktif yang nantinya dapat meningkatkan kemandirian energi dan ekonomi.

Program tersebut salah satunya menggalakkan pengadaan biogas.
Program tersebut telah dilakukan Pertamina sejak tahun awal tahun 2023 lalu.

Dengan edukasi yang telah diberikan tersebut, Sutarjo mencoba untuk berkreasi dengan kotoran sapi yang dihasilkan dari sapi yang dia miliki.

Dengan fasilitas yang telah disediakan Pertamina, Sutarjo mulai menyulap kotoran sapi menjadi biogas.

“Proses awalnya itu ya tadi itu ya. dari kotoran sapi kita masukin ke mixer pengadukan setelah itu kita masukin ke digester. Digester itu udah langsung menghasilkan gas terus kotoran yang keluar dari situ menjadi pupuk” Ujar Sutarjo saat menjelaskan proses pengolahan kotoran sapi menjadi biogas.

Sutarjo menambahkan bahwa pengolahan dilakukan secara rutin setiap 1-2 hari sekali dengan jumlah kotoran sapi yang dihasilkan berkisar 3-4 ember.

Sutarjo menambahkan bahwa dia dan masyarakat sangat terbantu dengan adanya biogas ini. “Kelebihannya ya hemat itu tadi. Keuntungannya ya kita udah dibantu ya untung sekali lah kita dapat ini.

Baca Juga :  Kawal Aspirasi Masyarakat, Jembatan Gandeng Wayrarem Segera Dibangun

Alhamdulillah.” Pemilihan desa Rejo Basuki menjadi tempat pelaksanaan program Desa Energi Berdikari lantaran desa tersebut memiliki potensi pada sektor pertanian dan perkebunan.

Namun, potensi tersebut tidak diiringi dengan perawatan tanah untuk penumbuhan tanaman. Hal itu karena penggunaan pupuk kimia dan pestisida non alami yang menurunkan tingkat kesuburan dari tanah.

Pertamina dengan program Desa Energi Berdikari mencoba untuk membantu untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida non alami dengan cara menfasilitasi alat yang dapat menyulap limbah hewan seperti kotoran sapi menjadi sebuah biogas yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisisda non alami yang dapat menurunkan agresivitas tanah.

Dengan adanya bantuan biogas yang difasilitasi oleh Pertamina tersebut harapannya dapat membantu masyarakat untuk mengurangi beban perekonomian dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengelola sumber daya yang terdapat di daerah mereka.

Tentu tujuan utamanya adalah kemerataan kemakmuran yang dapat dirasakan setiap warga di desa tersebut.***

Tahapan-tahapan kotoran sapi menjadi Biogas.

3 ekor sapi milik sutarjo
Kotoran sapi dimasukan digester
Kotoran sapi ditambah dengan air 1 ember, diaduk hingga mencair
Kotoran sapi telah menjadi biogas, siap digunakan