LAMPUNGKHAM.COM-Lampung Tengah menjadi panen rata terbesar pertama untuk diprovinsi lampung dengan luas lahan sebesar 79.664 hektar (22,02%) dan Kecamatan Trimurjo seluas 4.208 hektar.
Hal ini terungkap saat Gubernur Lampung yang diwakili asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan Kusnardi melakukan panen rata satu juta hektar di desa Untoro Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu 11 Maret 2023.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutanya yang dibacakan asisten 2 mengatakan, Komoditas padi merupakan komoditas pangan strategis yang merupakan pangan pokok masyarakat Indonesia.
” Pemerintah harus dapat menjamin ketersediaan pangan khususnya beras dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik serta harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. ” Ujar Arinal.
Puncak panen padi di Provinsi Lampung dimulai dari bulan Februari, Maret, April sampai bulan Mei luasan diperkirakan mencapai 304.456 hektar dengan rincian : Februari sekitar 26.656 hektar, Maret : 68.414 hektar, April : 111.956 hektar dan Mei seluas 97.431 hektar.
” Kontribusi produksi padi Provinsi Lampung Tahun 2022 sebesar 4,91% dari produksi nasional sebesar 54,74 juta ton GKG. ” Ujar Arinal lagi.
Capaian produksi sambungnya, sebesar 2.688.180 ton GKG atau meningkat 8,16% dibandingkan produksi padi tahun 2021 sebesar 2.485.455 ton GKG menempatkan Provinsi Lampung sebagai penghasil padi peringkat ke-2 Sumatera dan 6 secara nasional. Kabupaten Lampung Tengah memberikan kontribusi produksi padi Provinsi Lampung sebesar 10,5% atau menempati urutan ke-1.
” Potensi luas baku sawah Provinsi Lampung 361.699 hektar, potensi Kabupaten Lampung Tengah
Perkiraan luas panen bulan Maret Provinsi Lampung adalah 68.414 hektar, kontribusi Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Maret diperkirakan 21.810 hektar dan khusus Kecamatan Trimurjo luas panen sekitar 2.363 hektar. ” Bebernya.
Sementara Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Ida Rachmawati mengatakan, Lampung Tengah menjadi yang pertama sebagai daerah wilayah panen yang berhasil mengikuti program panen rata satu juta hektar.
” Lampung tengah termasuk sentra padi terbesar di Lampung disusul Lampung Timur dan Mesuji yang pada bulan Maret ini memasuki masa panen raya ” ujar Ida.
Kedepan, sambung Ida, akan dilakukan percepatan masa tanam, setahun bisa dilakukan lebih dari 2 kali dan meningkatkan produktifitas untuk menghasilkan panen yang berlimpah.
” Bukan saja di Lampung Tengah ini, ditempat lain, mari kita tingkatkan produktifitas padi kita ” pungkas Ida.
Untuk diketahui, saat ini petani lebih banyak menanam padi varietas Inpari-32, selain varietas hibrida seperti Supadi.
Berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan bersama BPS pada tanggal 9 Maret 2023 : Varietas Inpari 32 – titik KSA (A1) : hasil 5,98 kg, konversi per hektar 8,22 ton GKG.
Varietas Inpari 32 – titik KSA (A3) : hasil 6,66 kg, konversi per hektar 9,16 ton GKG, Varietas padi hibrida Supadi lokasi panen nusantara : hasil 7,12 kg, konversi per hektar 9,79 ton GKG.
Indek Pertanaman mencapai 3 kali;
Harga Rp. 4.950 per kilogram gabah kering panen (GKP) dan Rp. 5.700 per kilogram untuk gabah kering giling (GKG).
Lokasi RMU kurang lebih 1500 meter dari lokasi panen, dengan kapasitas RMU : 15 – 16 ton/hari.
Serap gabah kurang lebih 600 ton.***