BANDARLAMPUNG, LK — Prolanis merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kronis.
Upaya preventif yang dilakukan ini dimaksudkan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal, agar penderita penyakit kronis tidak sampai parah penyakitnya dengan dikelola oleh tenaga ahli yang kompeten.
Sapri (60) Warga Way Halim Kota Bandar Lampung menceritakan pengalamannya sebagai peserta prolanis program JKN-KIS di Puskesmas Way Halim. Ia menjadi peserta prolanis sejak tahun 2019. Dirinya mengaku semenjak menjadi peserta prolanis, kualitas hidupnya kini lebih baik dari sebelumnya. Saat ini badannya selalu fit karena selalu menjaga pola makan, rajin berolahraga dan mendapatkan edukasi Kesehatan dari dokter.
“Alhamdulillah saat ini saya tidak lagi merasakan sakit kepala dan sesak nafas yang sangat menyiksa seperti dulu saat penyakit hipertensi saya kumat. Semua itu karena saya telah menjadi peserta prolanis yang di inisiasi oleh BPJS Kesehatan dan dilaksanakan oleh Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung. Rabu 29 Maret 2022.
Dengan menjadi peserta prolanis kita akan di edukasi oleh dokter tentang cara-cara menjaga Kesehatan dari penyakit kronis, mulai dari pola hidup sehat, makan makanan bergizi dan rutin berolahraga senam prolanis setiap minggunya” ungkap Sapri.
Awalnya Sapri tidak tau kalau penyakit hipertensi jika tidak ditangani dan dilakukan upaya pencegahan akan mengakibatkan terkena berbagai penyakit yang lebih parah.
“Saya awalnya tidak mengetahui jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer dan kerusakan pembuluh darah retina dll.
Setelah ikut prolanis akhirya mengerti dan tau cara pencegahan serta penanganannya agar tidak sampai penyakit yang mengerikan itu menyerang tubuh saya” tutur Sapri yang merupakan peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri.
Sapri bersyukur telah menjadi peserta JKN-KIS, sehingga penyakitnya bisa teratasi dan tidak mengeluarkan biaya, mulai dari saat Ia dirawat di Rumah Sakit karena hipertensinya, hingga control rawat jalan serta saat ikut program Prolanis yang Ia ikuti sampai sekarang.
“Alhamdulillah saya berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena atas program JKN-KIS dan Prolanisnya saya dapat hidup dengan sehat sekarang ini. Semoga BPJS Kesehatan terus berkembang dan terus membantu masyarakat yang membutuhkan” tutup Sapri.*