BANDARLAMPUNG, LK — Yayasan Xaverius Tanjungkarang menggelar peringatan kemandirian yang ke-38 tahun di GSG Gentiaras, komplek Xaverius Way Halim Bandarlampung, Rabu 2 Februari 2022.
Peringatan ini merujuk pada sejarah berdirinya Yayasan Xaverius Tanjungkarang yang mana pada kali itu sesuai kesepakatan Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Fransiskanes dari Santo Georgius Martir (FSGM), dan Kongregasi Suster-suster Belas kasih dari Hati YESUS yang Maha Kudus (HK) pada 2 Februari 1984 silam.
Isi kesepakatan yang terjadi pada tahun 1984 tersebut, Yayasan Xaverius di Tanjungkarang telah mandiri, tidak lagi tergabung dengan Yayasan Xaverius di Palembang.
Ketua Yayasan Xaverius Tanjungkarang, RD Andreas Sutrisno mengatakan, perayaan Kemandirian Xaverius ke-38 tahun ini, dilaksanakan secara sederhana namun bermakna.
“Perayaan kemandirian tahun ini sangat spesial, dengan diterbitkan beberapa buku pedoman yang diperkenalkan tepat di hari perayaan kemandirian yang ke-38 ini,” ujar Romo Sutris panggilan akrabnya, saat ditemui di GSG Gentiaras, Komplek Xaverius Way Halim, Selasa 2 Februari 2022.
Buku-buku tersebut sambung Romo Sutris, Buku Safeguarding, Buku Karakter HK3P, Buku Silabus atau Modul TIK. Buku-buku ini diterbitkan sebagai dasar asesmen kurikulum paradigma baru dan juga mengikuti perkembangan zaman.
“Sehingga Yayasan Xaverius Tanjungkarang ini bisa menciptakan generasi-generasi yang siap menghadapi tantangan di masa yang akan datang,” jelas Romo Sutris.
Kedepan, tambah Romo Sutris, dengan adanya sumber daya manusia (SDM) para pengajar, dewan guru dan karyawan yang terlibat bisa bekerjasama dan berkolaborasi mengembangkan Yayasan Xeverius Tanjungkarang.
“Yayasan Xaverius Tanjungkarang ini milik kita, ditangan SDM inilah Yayasan Xaverius bisa bertahan atau tidak, untuk itu mari kita bekerjasama, mengembangkan diri untuk memajukan Yayasan Xaverius ini,” tutup Romo Sutris. ***