LIWA, Lampungkham — Memasuki musim penghujan, pemerintah kabupaten lampung barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) menggelar apel siaga bencana yang dihadiri langsung bupati lampung barat parosil mabsus, wakil Bupati Mad Hasnurin, Sekretaris Daerah Akmal Abd Nasir, Rabu 17 November 2021.
Lampung barat memiliki kultur pegunungan dan perbukitan yang rentan terjadinya musibah longsor akibat hujan, untuk itu satgas siaga bencana harus siap.
” Satgas penanggulangan bencana ini sudah terbentuk dari tingkat Pekon, Kecamatan hingga ditingkat Kabupaten ” ujar parosil saat meninjau apel satgas siaga bencana.
Satgas ini dibentuk, sambungnya, dikarenakan Kabupaten Lambar merupakan daerah yang memiliki resiko bencana yang tinggi, maka pada kondisi ini mengharuskan kita untuk siapsiaga dalam mengahadapi Bencana yang dimaksud.
Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati Parosil meneguhkan sebuah komitmen yakni Kabupaten Tangguh Bencana yang berarti kita mampu dan kuat dalam menghadapi Bencana.
” Masyarakat Lambar itu menanti tanggap bencana, oleh karena itu yang harus kita tanamkan adalah rasa kemanusiaan, rasa kepekaan rasa kepedulian, rasa empati yang cepat dan bertanggung jawab dari pada situasi yang sulit ditengah-tengah masyarakat.
Para Satgas sudah diberikan sebuah kepercayaan untuk menghadapi situasi yang sulit ini.
Besar kepercayaan saya kepada para satgas diharapkan dapat mengantisipasi situasi dan kondisi, ” saya ingin para Satgas lebih tanggap lebih cekatan dan lebih peduli apalagi di bulan November, Desember dan Januari merupakan bulan yang sering terjadi bencana di kabupaten Lambar “tegasnya.
Hadir kegiatan secara langsung Bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Drs. Mad Hasnurin, Sekretaris Daerah Akmal Abd Nasir, Staf Ahli Bupati Mulyono, Asissten bidang administrasi umum Ismet Inoni, Kepala Dinas Perhubungan Raswan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maidar, Kasat Pol PP Haiza Rinsa Perwakilan Diskominfo Lambar dan seluruh Satgas Penanggulangan Bencana di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Pekon.*
