BANDARLAMPUNG, Lampungkham – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama jajaran Forkopimda mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, Kepala BNPB, dan Menteri Agama dalam rangka penegakan disiplin protokol kesehatan dan penangananan Covid-19 di Daerah. Rakor dilaksanakan secara daring di Mahan Agung, Bandar Lampung, Senin 03 Mei 2021.
Bercermin dari meledaknya penyebaran Covid-19 di beberapa negara seperti India, Bangladesh, Meksiko, Brasil dan lain sebagainya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, memaparkan strategi utama penanganan Covid-19 menjelang hari raya idul fitri tahun 2021, dimana pada momentum tersebut berkaitan erat dengan tradisi mudik/pulang kampung yang dapat memicu ledakan penyebaran Covid-19 di semua daerah.
Selain tetap menjalankan protokol kesehatan 3M+2 dan 3T, Mendagri memaparkan 4 strategi utama penanganan Covid-19, yakni dengan meningkatkan angka kesembuhan dan menekan kasus baru positif covid-19 dengan memperketat kampanye 3M+2 (mencuci tangan, menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) dengan penegakan regulasi dan hukuman oleh Penegak Hukum (Polisi, TNI, dan Warga setempat.)
Yang kedua adalah meningkatkan kesembuhan dengan cara Meningkatan kapasitas perawatan medis, peningkatan suplai plasma penyembuhan, dan bantuan psikologis untuk pasien
Ketiga mengurangi dan menekan kematian. Dengan cara meningkatkan jumlah personil dan peralatan medis, memastikan pasokan obat-obatan yang memadai, pemisahan kelompok pasien umum dengan pasien komorbid, perlindungan terhadap kelompok rentan dengan kebijakan ketat (misalnya WFH), dan dengan melakukan standarisasi perawatan RS rujukan Covid-19.
Kemudian, yang ke empat yaitu menjaga angka Bed Occupation Ratio (BOR) 70%, mengefektifkan pengelolaan lokasi isolasi pasien, meningkatkan fasilitas isolasi, dan meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri meminta kepada seluruh kepala daerah agar tidak mengeluarkan narasi yang bertentangan dengan surat edaran yang telah di keluarkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Mendagri juga mengimbau agar Kepala Daerah tidak mengambil kebijakan populer tapi mengorbankan rakyat.
Sementara itu, Perwakilan dari Kementrian Kesehatan RI pada kesempatan tersebut memaparkan situasi covid-19 di Indonesia saat ini. Dimana diketahui bahwa disetiap adanya libur panjang, maka selalu diikuti dengan peningkatan kasus positif covid-19 dan peningkatan angka kematian. Oleh karena itu perlu diambil langkah-langkah untuk mengantisipasi hal tersebut, terutama menjelang libur hari raya idul fitri.
Selain itu, pada paparannya kementrian kesehatan juga menyatakan bahwa ada tiga varian baru covid-19 yakni 1.1.7 asal Inggris, B.1.351 dari Afrika dan P.1 dari Brasil, yang telah masuk di Indonesia dan wajib untuk diwaspadai, salah satunya yaitu dengan terus menggalakan program vaksin. Untuk diketahuin per april 2021, telah ada 10.801.244 orang yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama.
Sementara penerima vaksin Covid-19 dosis kedua menembus 5.889.716 orang. Total, penerima vaksin bagi petugas kesehatan, pelayan publik, dan lansia sebanyak 40.349.049 orang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo juga mengungkapkan bahwa tren perkembangan covid-19 saat ini sangat rendah, dalam 1 bulan terakhir telah terjadi penurunan angka kasus aktif sebesar 1.43%, kemudian kenaikan angka kesembuhan sebesar 1.42%, dan kenaikan angka kematian hanya sebesar 0.01%.
Doni Monardo juga mengungkapkan bahwa selama PPKM Mikro ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan kasus covid-19, terutama di pulau sumatera. Untuk itu dirinya mengimbau untuk memperketat akses masuk didaerah-daerah, terutama saat menghadapi libur hari raya idul fitri, dan tetap melaksanakan protokol kesehatan 3M+2 dan 3T
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga memaparkan hasil survei Balitbang Kemenhub terhadap potensi pemudik setelah ditetapkan larangan mudik lebaran 2021. Dimana menjelng hari raya sudah mulai terjadi kerumunan, terutama dipusat perekonomian seperti pasar, mal dan lain sebagainya, kemudian kerumunan atas akibat kegiatan keagamaan seperti ibadah dan buka bersama, hingga peningkatan arus mudik.
Untuk itu, Budi Karya Sumadi Mengimbau agar semua unsur yang akan bertugas perlu memiliki pemahaman dan persepsi yang sama atas ketentuan pelarangan mudik dan implementasinya di lapangan
Perlu dilakukan pengawasan dengan pendekatan yang tegas namun humanis. Pihak Kepolisian melalui Korlantas Pusat dan daerah akan menjadi pelaksana utama di lapangan
Dirinya juga meminta, agar semua pihak berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan-pernyataan ke media atau publik, jangan sampai terkesan kontradiktif dan egosentris. Semua pihak juga diminta untuk terus menjaga koordinasi dan komunikasi yang baik agar pelaksanaan di lapangan dapat berjalan dengan lancar.
Kemudian terkait masalah keagamaan, Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas, mengingatkan kepada seluruh masyarakat terutama umat muslim untuk mendahulukan yang wajib sebelum yang sunah, dimana yang wajib adalah melindungi diri sendiri, anggota keluarga, dan kerabat terdekat dari segala marabahaya.
Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, usai mengikuti rakor tersebut, langsung menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda untuk segera mengambil langkah-langkah strategis pencegahan penyebaran Covid-19 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, tahun 2021 di Provinsi Lampung. (Diskom)