BANDARLAMPUNG, Lampungkham – PKS Kota Bandar Lampung mengajak semua pihak untuk melaksanakan pesta demokrasi pemilihan walikota Bandar Lampung secara santun. Jangan ada politik intimidasi, mengancam masyarakat kecil untuk tidak memilih calon tertentu, atau bahkan mengalangi calon tertentu melakukan sosialisasi.
Ketua Divisi Advokasi PKS Bandar Lampung Joni Warman menuturkan, bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, ada beberapa aparatur tingkat RT yang mengancam warganya karena menerima suvenir dari calon walikota. Bahkan ada warga yang diancam akan dicabut bantuannya jika mendukung walikota yang berbeda dengan yang didukung RT.
“Saya dapat laporan dari teman-teman di lapangan, ada aduan dari warga di salah satu RT di kecamatan Labuhan Ratu dan warga di kecamatan Rajabasa diintimidasi Rtnya karena menerima suvenir dari calon walikota yang berbeda dengan pilihan RTnya. Mereka dicaci maki, bahkan diancam akan dicabut bantuannya jika tetap mendukung calon walikota tersebut.
Saya kira, RT ini sudah melaksanakan praktik demokrasi yang kotor ya, main ancam, mengintimidasi. Mereka masyarakat kecil, diancam dan ditakut-takuti, ya sudah kalau begini, mau jadi apa demokrasi di negeri ini,” kata Joni, Minggu, 27 September 2020.
Joni menghimbau untuk semua pihak agar berdemokrasi secara sehat. Kedepankan politik santun ketimbang intimidasi.
“Jangan kedepankan politik intimidasi. Ayo berdemokrasi secara santun. Biarkan rakyat memilih berdasarkan kesukaannya dan program kerja yang ditawarkan. Jangan buat rakyat menjadi takut dan tidak cerdas dengan melakukan politik intimidasi. Pilkada adalah ajanga adu gagasan untuk membangun kota Bandar Lampung menjadi lebih baik lagi,” ujar Joni.
Sementara itu, Calon Walikota Bandar Lampung Rycko Menoza saat menghadiri konsolidasi kader PKS se Bandar Lampung di Aula DPW PKS Lampung mengatakan, sejak tanggal 26 kemarin sudah masuk masa kampanye, dirinya berharap petugas pelaksana pilkada, baik itu KPU ataupun Bawaslu dan satgas Covid dapat menjalankan tugasnya dengan santun tanpa ada intimidasi terhadap calon tertentu.
“Mudah-mudahan semua petugas pilkada dan satgas covid bisa menjalankan tugasnya dengan santun. Jangan lagi mengintimidasi calon tertentu, apalagi jika calon tersebut sudah melaksanakan aturan yang ada,” ujar Rycko. (*)