GAK Erupsi, warga Kalianda dan sekitarnya panik mencium bau Belerang yang Menyengat

509 views

KALIANDA, Lampungkham Bau menyengat Belerang tercium oleh warga Kalianda Lampung Selatan sekitar pukul 22.00 WIB. Bahkan sebagian warga Pesisir Lampung Selatan mengungsi ke Dataran Tinggi.

” Ya saya mencium bau belerang, saya keluar rumah mata serasa perih, ” ujar yanti warga rawa-rawa.

Warga lainya juga merasakan hal yang sama, mencium bau menyengat belerang, bahkan sebagian warga ada yang keluar rumah untuk berjaga-jaga jika terjadi yang tak diinginkan.

” saya lagi diluar bg, sama mama, papa dan adik-adik, standbay didalam mobil, takut terjadi apa-apa, saya trouma takutnya tsunami lagi, kayak 22 Desember 2018 lalu. Ampe ngungsi kedaerah rawi ” ujar Dewi.

Berdasarkan informasi dari situs Magma Kementerian ESDM, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam. Letusan pertama terjadi pukul 21.58 WIB.

“Terjadi erupsi Gunang Anak Krakatau pada hari Jumat, 10 April 2020, pukul 21.58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 357 m di atas permukaan laut),” tulis situs tersebut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik.

Letusan kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak.

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal kea rah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 40 mm dengan durasi 2248 detik,” tulisnya.

PVMBG merekomendasikan masyarakat atau wisatawan tidak diberbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah. (*)

Baca Juga :  Irjen pol (purn) Drs HI,Ike Edwin SH.MH MM. Pulang ke kampung halaman