BANDARLAMPUNG, Lampungkham — Bakal calon Walikota Bandar Lampung, Rycko Menoza SZP mengatakan seorang pemimpin harus menjunjung tinggi keberagaman dan berkomitmen untuk mengayomi semua lapisan masyarakat.
“Saya berkomitmen untuk mengayomi semua golongan, karena Bandar Lampung terdiri atas berbagai latar belakang masyarakatnya,” kata Rycko Menoza, di Bandar Lampung, Selasa 18 Februari 2020.
Seperti apa yang diwariskan oleh ayahnya Sjachroedin ZP, tertanam dalam dirinya bahwa yang tinggal dan menetap di Lampung adalah warga Lampung yang harus diayomi dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
“Memang ada yang berasal dari keturunan dari daerah lain seperti, Jawa, Medan, Sunda, Bali, Tionghoa dan lainnya. Tetapi karena mereka sudah tinggal dan ikut membangun daerah maka sudah menjadi warga Lampung,” kata Rycko.
Begitu juga dengan umat beragama atau kelompok-kelompok tertentu, semua harus mendapatkan dukungan yang sama sesuai porsinya terutama dalam menikmati pembangunan daerah. Tidak hanya salah satu kelompok saja yang mendapatkan perhatian dan bantuan-bantuan.
Sesuai dengan tagline ‘Bandar Lampung Baru ‘ (Bersih, Aman, Religius, Unggul) Rycko juga berkomitmen untuk menjadikan Kota Bandar Lampung yang religius jika memimpin Kota Bandar Lampung ke depan.
Salah satu programnya yakni memberikan bantuan pembangunan dan operasional untuk semua rumah ibadah yang ada di Kota Bandar Lampung termasuk wisata rohani untuk seluruh umat beragama, insentif untuk guru mengaji dan dukungan program untuk semua umat beragama.
Termasuk program umrah, kata dia, perlu dievaluasi agar peruntuknya tepat sasaran, misalnya untuk guru ngaji, atlet-atlet berprestasi atau masyarakat yang telah ikut serta berpartisipasi mendukung pemerintah dalam membangun daerah.
“Pemberian umroh gratis jangan asal-asalan, dan kelompok majelis taklim tertentu saja yang diumrahkan,” kata Rycko.
Semua itu, kata Rycko adalah uang rakyat yang dikumpulkan dari cucuran keringat masyarakat Bandar Lampung baik dari pajak dan lain-lain, jadi peruntukannya harus benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Uang rakyat juga harus digunakan sebaik-baiknya untuk pemerataan pembangunan agar dirasakan secara adil semua lapisan masyarakat,” tambah dia (*)