PESAWARAN, Lampungkham — Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) optimistis Kabupaten Pesawaran akan mampu mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) dan meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) di tahun 2020.
Hal itu diungkapkan Wagub Chusnunia dalam acara Road Show KLA yang dilaksanakan di Islamic Center Pesawaran, Kabupaten Pesawaran, Jum’at 31 Januari 2020.
“Saya yakin Kabupaten Pesawaran akan mampu mewujudkan KLA 2020. Beberapa persyaratan untuk mewujudkan KLA sudah banyak yang selesai, seperti sudah ada Perda terkait KLA, Forum Anak Daerah sudah terbentuk di tingkat desa, ada Sekolah Ramah Anak. Tinggal melakukan input datanya. Maka saya yakin, Kabupaten Pesawaran akan mampu mewujudkan KLA 2020,” ujar Wagub.
Sebagai komitmen nyata Pemkab Pesawaran dalam mewujudkan KLA 2020 tersebut, Wagub Nunik dan Wakil Bupati Pesawaran Eriawan melakukan penandatanganan deklarasi menuju Kabupaten Layak Anak Kabupaten Pesawaran KLA 2020.
Road Show ini, jelas Wagub Nunik, merupakan upaya untuk menjadikan Lampung sebagai Provinsi Ramah Perempuan dan Anak dalam rangka menghadapi KLA dan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2020.
“Kita melakukan percepatan roadshow KLA di Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung, dengan harapan semua kabupaten/kota mampu berperan aktif dalam mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak,” jelas Wagub Nunik.
Terkait anugerah APE, jelas Wagub Nunik, Pemkab Pesawaran harus komitmen terhadap pengarusutamaan gender. Pengarusutamaan gender ini penting sebagai dasar pengambilan kebijakan.
“Saya yakin Pemkab Pesawaran mampu meraih APE, Pesawaran sudah memiliki Peraturan Bupati tentang pengarusutamaan gender, tinggal diusulkan kepada DPRD pesawaran untuk dijadikan sebagai Perda,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub Nunik juga menekankan dan meminta Pemkab Pesawaran untuk serius terhada persoalan stunting.
“Persoalan stunting menjadi persoalan serius untuk ditangani, karena stunting mempengaruhi tumbuh kembang anak kita. Persoalan stunting juga menjadi salah satu prioritas utama di tingkat nasional,” ujarnya.
Untuk itu, diperlukan dukungan kerjasama dan sinergitas dengan semua pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Pesawaran agar kasus stunting dapat diantisipasi sedini mungkin. (ADPIM)