LAMPUNG SELATAN, Lampungkham — Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembali meresmikan penggunaan satu laboratorium teknik (Labtek) guna mendukung pendidikan tinggi berbasis riset dan teknologi.
Gedung yang diresmikan penggunaannya, tepat di awal perkuliahan semester genap tahun akademik 2019/2020, Senin 27 Januari 2020 tersebut yakni Gedung Labtek 2 ITERA.
Labtek 2 merupakan bangunan yang dibangun dengan skema dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2019. Tahun ini Itera mendapatkan bantuan pendanaan melalui skema SBSN dengan total anggaran 91,3 miliar.
Pembangunan Gedung Labtek 2 menggunakan anggaran sebesar 42 miliar. Sementara pengadaan alat laboratorium anggarannya mencapai 29 miliar. Selain labtek 2 ITERA juga mendapatkan bantuan dana SBSN untuk pengadaan alat laboratorium teknik 3 senilai 15 miliar, pengadaan furnitur gedung 3 miliar, dan pengadaan jaringan elektorinik dan lanskap total 3 miliar.
Laboratorium Teknik II ITERA merupakan laboratorium terpadu yang akan menjadi tempat praktikum lintas program studi. Akan ada 34 laboratorium,untuk 13 program studi seperti teknik mesin, teknik material, Teknik Pertambangan, Teknik Geologi, Arsitektur, Desain Komunikasi Visual, Arsitektur Lanskap, Teknik Sistem Energi, Teknik Lingkungan, Teknik Kimia, Biologi, Teknologi Pangan, serta Teknologi Industri Pertanian.
Laboratorium Teknik 2 ITERA juga dilengkapi dengan peralatan modern dan canggih. Diantaranya adalah
Universal Testing Machine Swick Roell All Round Z250 SR. Mesin Universal Testing Machine Swick Roell All Round Z250 SR dapat melakukan banyak pengujian diantaranya uji tarik, uji tekan, uji flexural, uji Buckling dan sebagainya. Mesin ini dilengkapi dengan software TestXpert III All-In-Suite include dengan 600 Standard Test Programs, TextControl II, Remote Control with Display, Extensiometer, Hydrolic Power Pack (Maks 350 bar), Compression Test Kit 120 x 120, 3-Point Flexure Test, Certificates of Origin dan Kapasitas Loadcell 1 kN (untuk material Non Logam : komposit dan polimer) dan 250 kN (Material Logam : Steel, Carbon Steel, Stainless Steel, Almunium dll), berbagai jenis grip sehingga dapat mencekam material diameter 6-60 mm. Untuk mesin dengan type dan spesifikasi ini baru ada 3 di Indonesia yaitu di Institut Teknologi Sumatera, Politeknik Manufaktur Bandung dan Politeknik Industri Logam Morowali.
Turret Milling Machine Knuth MF 5 VP
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada poros mesin milling. Poros mesin milling atau mesin frais adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja. proses milling pada umumnya menghasilkan bentuk bidang datar karena pergerakan dari meja mesin, dimana proses pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong Mesin milling dapat menghasilkan beberapa bentuk yang sesuai dengan tuntutan produksi, jika dikolaborasikan dengan suatu alat bantu atau alat potong pembentuk khusus, misal : Uliran, Spiral, Roda gigi, Cam, Drum Scale, Poros bintang, Poros cacing dan lain-lain dengan ukuran dan kualitas tertentu. (*)