Rycko terpilih, Bandarlampung akan menjadi Kota maju dan Modern

288 views

BANDARLAMPUNG, Lampungkham Bakal Calon Wali Kota Bandar Lampung Rycko Menoza memiliki komitmen dan tekad besar  untuk membawa Kota Tapis Berseri kedepan lebih maju dan modern.

Rycko ingin menjadikan Bandar Lampung sebagai kota metropolitan. Ia bahkan mengaku akan menggagas pembangunan monorel hingga China Town Lampung jika kelak diberi amanah masyarakat memimpin Ibu Kota Provinsi Lampung tersebut.

Tekad besar itu bukan tanpa alasan digaungkan Rycko. Bupati Lampung Selatan periode  2010-2015 ini menyatakan ada histori panjang yang melekat erat antara dirinya dan keluarga dengan Kota Bandar Lampung.

“Saya dan keluarga besar punya sejarah panjang di Bandar Lampung. Kakek saya (Zainal Abidin Pagaralam) pernah menjadi Wali Kota Bandar Lampung. Ada historis keluarga yang besar dan ini menjadi salah satu keyakinan (maju di Pilwakot Bandar Lampung). Mudah-mudahan banyak saudara yang mendukung,” kata Rycko, saat bincang bareng awak media di Telukbetung, Senin 20 Januari 2020.

Rycko mengungkapkan di usianya saat ini yang masih sehat dan bugar, dirinya ingin memberikan yang terbaik untuk kemajuan Kota Bandar Lampung.

Rycko kemudian blak-blakan soal sejumlah program hingga komitmen dalam pembangunan Kota Bandar Lampung kedepan apabila diberi amanah menjadi pemimpin.

“Saya pengen Bandar Lampung ini bisa menjadi Kota Metropolitan. Dari Rajabasa sampai ke Pasar Tengah akan kita bangun monorel. Sudah saatnya era Bandar Lampung kedepan adalah Kota Metropolitan bukan lagi soal pembangunan flyover dan underpass,” ujar Rycko.

“Banyak potensi di Bandar Lampung yang seharusnya bisa dikembangkan dalam skala metropolitan dan ini yang belum terlihat. Jadi bukan cuma bersaing dengan kabupaten/kota, tapi lebih kearah metropolitan seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia,” lanjut putra sulung Duta Besar Indonesia untuk Kroasia, Sjachroedin ZP, tersebut.

Baca Juga :  Bupati Winarti Membuka Musrenbang RKPD Tulang Bawang Tahun 2021

Rycko juga menyatakan komitmen dalam soal peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat. “Pendidikan dan kesehatan gratis itu menurut saya bukan program, tapi itu memang sudah sebuah keharusan,” tegasnya. (*)