BANDARLAMPUNG, Lampungkham — Rycko Menoza SZP mulai melakukan blusukan, bercengkrama dengan masyarakat Bandarlampung, untuk menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat.
Bakal Calon Walikota Bandarlampung yang dikenal dekat dengan masyarakat,hari ini, jum’at 10 Januari 2020, menyempatkan diri, menemui dan berbincang-bincang dengan sejumlah pedagang kaki lima di seputaran Stadion Pahoman, Bandarlampung.
Dalam pertemuan itu, para pedagang menyampaikan keluh kesahnya kepada Rycko Menoza. Mereka berharap mendapatkan tempat yang layak untuk berdagang karena terutama saat musim hujan datang seperti sekarang ini.
Salah satu pedagang, Subur Mengatakan, lokasi tersebut merupakan tempat strategis untuk berdagang karena pembeli cukup ramai berdekatan dengan pusat kegiatan olah raga di kota ini.
“Kami berharap bisa diberikan tempat yang layak agar saat hujan tidak basah, selama ini masih menggunakan tenda dari terpal,” kata Subur.
Menurut Subur, Rycko Menoza merupakan pemimpin yang berpengalaman, karena pernah menjadi bupati di Lampung Selatan tentu tidak diragukan lagi dan diharapkan bisa membantu pedagang kecil saat menjadi Walikota Bandarlampung nanti.
“Mudah-mudahan jadi walikota, selain berpengalaman memang sudah dari garis keturunan, menjadi pemimpin di Lampung,” kata dia.
Ia menambahkan, masalah utama yang dihadapi pedagang juga ketika saat hujan datang, air menggenangi lokasi tersebut karena tidak memiliki drainase yang baik.
Hal yang sama juga dikatakan pedagang lainnya, mereka berharap difasilitasi tempat yang layak dan rapih di lokasi yang sama supaya lebih nyaman.
“Kami juga selama ini ditarik pungutan setiap bulan, meski tidak berdagang resmi,” kata dia.
Rycko Menoza langsung menanggapi keluhan para pedagang, menurutnya, penataan para pedagang memang salah satu tugas pemerintah kota agar rapih tanpa harus mengurangi pendapatan mereka.
Oleh karena itu, sambungnya, perlunya penataan pedagang tanpa harus memindahkan mereka karena lokasi tersebut dianggap paling strategis serta banyak pembeli.
“Tentu ini menjadi masukan bagi saya untuk memfasilitasi para pedagang tanpa harus memindahkan karena menyangkut pendapatan mereka,” kata Rycko.
Ia menambahkan, penataan tersebut selain menyangkut kesejahteraan masyarakat juga harus memperhatikan keindahan tata Kota Bandarlampung.
“Untuk pedagang kecil juga seharusnya dibebaskan dari pungutan-pungutan yang membebani mereka,” pungkasnya. (*)