Warga Pulau Sebesi berjaga-jaga Amati Erupsi GAK

483 views

RAJABASA, LK — Gunung Anak Krakatau ( GAK) kembali erupsi, tercatat sudah memasuki hari ketiga Erupsi, hal itu, dikutip dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali mengalami erupsi pada hari ketiga, Sabtu 5 Februari 2022.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 03:54 WIB kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 05:32 WIB.

Dikutip dari magma.esdm.go.id, tinggi kolom abu vulkanik pada erupsi pertama tidak teramati, namun erupsi ini tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 52 detik.

Erupsi kedua memiliki tinggi kolom abu vulkanik teramati ±1.500 m di atas puncak (±1.657 m DPL). Kolom abu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 58 mm dan berdurasi 282 detik.

Diketahui awal Erupsi GAK hari pertama menyemburkan abu vulkanik setinggi 200 meter atau atau 357 meter dari permukaan laut (MDPL) Selat Sunda pada hari Kamis (3/2/2022), pukul 16.15 WIB.

Jumat (4/2/2022), berdasarkan situs magma.esdm.go.id, tinggi kolom abu kurang lebih 600 meter dari MDPL, Jumat (4/2/2022), pukul 09.43 WIB dan lebih 800 meter dari MDPL pada pukul 10.25 WIB.

Gunung api yang memiliki ketinggian 157 mdpl ini hingga Jum’at (4/2/2022), berstatus Level II (waspada). Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km.

Warga yang berada sekitar Selat Sunda diimbau menghindari daerah pantai karena potensi gelombang tinggi. Namun Rahmat tak menyebut tinggi gelombang yang disebabkan oleh GAK tersebut.

“Imbauan gelombang tinggi terbatas di Selat Sunda. Sejauh ini belum ada potensi tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau,” kata Rahmat.

Sementara itu, likin warga Pulau sebesi mengaku, kejadian erupsi GAK hal yang biasa terjadi, sehingga masyarakat pulau sebesi yang dekat dengan lokasi GAK masih melakukan aktifitasnya seperti biasa.

Baca Juga :  Nanang Ermanto Imbau Masyarakat Untuk Tidak Panik Dan Tidak Terpengaruh Issue Hoaxs Terkait Meletusnya G. Semeru Berdampak Negatif Terhadap G. Anak Krakatau

” Ya benar GAK erupsi lagi, terakhir erupsi 3 tahun yang lalu, yaitu 22 Desember 2018 yang menyebabkan tsunami pada saat itu ” Ujar likin saat dihubungi via wa oleh media ini, sabtu 5 Februari 2022.

Mulai erupsi lagi, sambung likin, hari kamis (3/2/2022) sekitar pukul 14.15 WIB, hari ini, hari ketiga GAK erupsi dan lebih tinggi dibandingkan hari pertama dan kedua.

” Masyarakat yang tinggal dipulau sebesi masih merasa aman, walaupun sering terjadi erupsi, tetapi kami tetap berjaga-jaga, bergantian mengamati aktifitas GAK, sehingga jika terjadi yang tidak diinginkan, kami masih sempat menyelamatkan diri ” Pungkas likin.***