Koperasi UMKM Berlian Progo Binaan Pertamina Berinovasi Tanaman Kacang Koro Menjadi Makanan Nikmat Mendunia

294 views

LAMPUNGKHAM.COM-Koperasi UMKM Berlian Progo Binaan Pertamina Berinovasi Tanaman Kacang Koro Menjadi Makanan Nikmat Mendunia.

Kacang koro mungkin asing terdengar ditelinga kita, terutama sebagian masyarakat di Indonesia.

Kemungkinan tanaman koro tumbuh disebagian wilayah Indonesia dan tidak ada manfaatnya.

Tetapi tidak berlaku di kulon progo kecamatan bantul jogjakarta, ibu- ibu di desa tersebut berinovasi menjadikan kacang koro, jadi makanan nikmat, dengan diolah oleh tangan-tangan trampil.

Dari tangan trampil ibu-ibu dibawah naungan Koperasi UMKM Berlian Progo
Desa Babakan, Kelurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, lahir beragam olahan pangan khas seperti tempe koro, tempe bacem, dan bakpia aneka rasa, minuman sari koro dan makanan olahan lainya.

Produk-produk dari bahan tempo koro hasil karya ibu-ibu Koperasi UMKM Berlian Progo
Desa Babakan, Kelurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Jogjakarta.

Makanan dengan bahan dasar kacang koro kini mulai dikenal luas hingga ke berbagai daerah bahkan luar negeri.

Produk-produk makanan olahan hasil Koperasi UMKM Berlian Progo menjadi andalan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.

Ketua Koperasi UMKM Berlian Progo, Winarti, menjelaskan, koperasi ini beranggotakan 12 orang ibu rumah tangga yang berfokus pada pengolahan kacang koro, bahan baku lokal yang menjadi potensi unggulan desa.

“Setiap Jumat kami produksi sekitar 10 kilogram kacang koro. Kalau dihitung per bulan bisa sampai 50 kilogram, tergantung situasi juga. Kalau stok di koperasi sudah habis, baru kami produksi lagi,” ujar Winarti, Rabu 5 November 2025.

Produk olahan koro ini dipasarkan dengan sistem by order, namun banyak juga pelanggan yang datang langsung ke rumah produksi. Jangkauan pemasarannya pun semakin luas.

“Paling jauh itu dari daerah sekitar Merapi, Kulon Progo, Ngawi, sampai Aceh dan Kalimantan. Bahkan ada juga yang bawa produk kami ke Malaysia dan Korea, biasanya oleh-oleh dari warga sini yang pulang ke luar negeri,” tambahnya.

Baca Juga :  Yesias Petrus Boeboe, SVP-District Operational Head Sumatera Indosat Ooredoo Hutchison Sang Calon Pelaut Peraih Prestasi di Bidang Penjualan

Dari sekian produk, tempe koro dan tempe bacem menjadi yang paling laku, disusul bakpia koro dengan berbagai varian rasa seperti cokelat dan nanas. Meski omzet koperasi masih di kisaran jutaan rupiah per bulan, Winarti menegaskan  dampak ekonominya sudah terasa bagi para anggota.

“Yang penting semua anggota bisa dapat tambahan penghasilan dan tetap semangat. Kami bagi hasil berdasarkan jam kerja, jadi adil dan tidak ada komplain,” ujarnya.

Kesuksesan Koperasi Berlian Progo tak lepas dari dukungan Pertamina melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Pertamina membantu menyediakan rumah produksi, peralatan, serta berbagai pelatihan manajemen dan pembuatan produk.

“Rumah produksi ini bantuan dari Pertamina, termasuk alat-alatnya. Kami juga dapat pelatihan manajemen dan pengolahan produk. Kalau kami butuh sesuatu, Pertamina biasanya cepat membantu,” tutur Winarti.

Koperasi Berlian Progo juga pernah meraih penghargaan PROPER Emas dari Pertamina Pusat beberapa tahun lalu. Penghargaan ini merupakan tingkat tertinggi dalam evaluasi kinerja lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan.

Area Manager Comrel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menegaskan, kunjungan media ke UMKM binaan ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk memperluas dampak sosial dari program CSR yang telah berjalan.

“Kegiatan ini memang kami ajak teman-teman wartawan untuk bisa mengunjungi langsung program CSR. Tujuannya agar berita-berita kebaikan seperti ini bisa disebarluaskan, supaya masyarakat tahu bahwa Pertamina punya banyak program yang bermanfaat,” ujar Rusminto.

Rusminto menjelaskan, program Tempe Koro menjadi salah satu program unggulan binaan Fuel Terminal Rewulu, yang telah mendapat penghargaan PROPER Emas pada tahun 2023.

“Tempe Koro ini menjadi contoh keberhasilan pemberdayaan masyarakat. PROPER Emas itu merupakan level tertinggi, dan salah satu indikator penilaiannya adalah bagaimana perusahaan mampu menciptakan nilai tambah lewat inovasi dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga :  DLH Kota Jambi Dukung Inovasi Baru Apartemen Maggot dan Teknologi Eco Sun Hybrid Dryer (ESHD) dari Pertamina Patra Niaga AFT Sultan Thaha untuk Pengelolaan Sampah Organik

Ia menambahkan, setiap program CSR Pertamina memiliki peta jalan dengan durasi antara satu hingga lima tahun, yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra binaan.

“Untuk program Tempe Koro ini durasinya lima tahun. Setiap tahun kami punya target, mulai dari pembangunan kapasitas, pelatihan, penyediaan infrastruktur produksi, hingga pelatihan pemasaran, termasuk di marketplace dan media sosial,” kata Rusminto.

Menurutnya, keberhasilan program ini di Yogyakarta akan menjadi model pembelajaran bagi wilayah lain di Sumbagsel.

“Mungkin di daerah lain tidak ada koro, tapi sistemnya bisa kita contoh. Bagaimana cara pemberdayaan, manajemen koperasi, dan penguatan kapasitas masyarakatnya, itu yang ingin kita replikasi,” tegasnya. ***