LAMPUNGKHAM.COM-Universitas Lampung (Unila) melalui Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) melaksanakan pembelajaran berbasis proyek untuk Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) dengan tema “Aksi Lingkungan Lintas Agama: Membangun Harmoni antara Manusia, Alam, dan Sang Pencipta”.
Kegiatan yang berlangsung di Taman Asilo Hermelink, Bandar Lampung, Sabtu, 1 November 2025, dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik Unila, Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T.
Turut hadir Kepala dan Sekretaris LPMPP Unila, Ketua Pusat Kurikulum dan Inovasi Instruksional, Kepala Pusat Manajemen Mata Kuliah Umum, tokoh lintas agama, serta dosen pengampu MKWK.
Prof. Suripto dalam paparannya menekankan pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya bertujuan menanam nilai akademik, tetapi menggerakkan aksi nyata mahasiswa di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, melalui kolaborasi lintas agama dan aksi lingkungan, mahasiswa belajar menghormati alam dan manusia sebagai bagian dari penciptaan bersama.
Kepala LPMPP, Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si., menguraikan pendekatan project-based learning yang diterapkan dalam MKWK.
Ia menyebut, mahasiswa akan menjalani tahapan identifikasi masalah lingkungan, kemudian pelaksanaan aksi nyata seperti penanaman pohon “toleransi” dan refleksi hasilnya.
Dalam konteks lintas agama, simbol penanaman ini mencerminkan komitmen terhadap harmoni antar-umat dan kelestarian alam.
Sekretaris LPMPP, Dr. Maulana Mukhlis, S.Sos., M.I.P., memaparkan, MKWK Berbasis Proyek ini sesuai dengan program bantuan pengembangan MKWK yang ditetapkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) pada tahun 2025, yang mendorong perguruan tinggi untuk mengintegrasikan nilai sosial, lingkungan, dan lintas agama dalam pembelajaran.
Dalam aktivitas di Taman Asilo Hermelink, mahasiswa menjaga kebersihan alam dan menanam pohon “toleransi” bersama tokoh lintas agama, sebagai simbol bahwa menjaga lingkungan dan membina perdamaian antar-umat adalah satu kesatuan.
Penanaman hadir sebagai aksi nyata bahwa “menjaga alam juga berarti menjaga kehidupan dan perdamaian di antara sesama manusia”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran MKWK yang mengajak mahasiswa tidak hanya memahami nilai, tetapi juga menghidupkannya dalam tindakan nyata di masyarakat.
Unila berharap, melalui aksi semacam ini mahasiswa mampu menginternalisasi nilai-kelestarian lingkungan dan toleransi antar-umat serta dapat menjadi agen perubahan di kampus maupun masyarakat luas.***

							




