LAMPUNGKHAM.COM-Universitas Lampung (Unila) melalui Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan menggelar Expo Perpustakaan Universitas Lampung 2025 dengan tema “Literasi dalam Ragam Ekspresi: Budaya yang Berdampak”, pada Senin, 6 Oktober 2025, di halaman Perpustakaan Unila.
Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T., Wakil Rektor Bidang Akademik Unila, Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., Bayzoni, S.T., M.T., Kepala UPA Perpustakaan Unila, para dekan, kepala biro, TIK, kepala lembaga, kepala UPA, pustakawan, serta mahasiswa Unila.
Expo Perpustakaan 2025 menjadi bentuk nyata komitmen Unila dalam memperluas makna literasi yang tidak hanya sebatas kegiatan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup dimensi budaya, media, dan ekspresi kreatif.
Prof. Suripto Dwi Yuwono dalam sambutannya menegaskan, literasi di era digital memiliki makna yang semakin luas dan berdampak pada kebudayaan.
“Literasi bukan lagi soal kemampuan membaca dan menulis saja, di era digital seperti sekarang, literasi menjadi lebih kompleks, mencakup literasi media, literasi budaya, literasi digital, literasi visual, dan ragam ekspresi kreatif lainnya,” ujar Suripto.
Peran Unila disebut memiliki tanggung jawab besar untuk mendorong budaya literasi yang tidak hanya berfokus pada konteks akademik, tetapi juga seni dan budaya lokal.
Perpustakaan dipandang bukan sekadar gudang buku, melainkan ruang kreatif, ruang komunitas literasi, ruang dialog, serta tempat munculnya inovasi.
Angelino VS, Ketua Pelaksana Expo Perpustakaan 2025, menyampaikan laporan kegiatan yang menjelaskan semangat literasi dan kolaborasi antara pustakawan serta mahasiswa Komunitas Baca Perpustakaan Unila.
“Penyelenggaraan Expo Perpustakaan Universitas Lampung tahun 2025 ini mengusung tema ‘Literasi Dalam Ragam Ekspresi: Budaya yang Berdampak’.
Tema ini mencerminkan harapan besar UPA Perpustakaan Unila untuk menjadi ruang lahirnya generasi literasi yang tidak hanya memperkenalkan pentingnya literasi secara aktif di kampus, tapi juga memberikan dampak yang nyata lewat kegiatan literasi yang dilakukan,” ujar Angelino.
Rangkaian kegiatan Expo berlangsung selama tiga hari, dari 6 hingga 8 Oktober 2025, dengan berbagai agenda seperti lomba baca puisi, lomba video literasi, pameran lukisan dan maket karya mahasiswa Arsitektur Unila, bazar buku koleksi perpustakaan dan karya dosen Unila, serta bazar kuliner.
Acara ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal gerakan literasi budaya yang berkelanjutan di lingkungan Unila, sekaligus memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, kreasi, dan inovasi kampus.***