KALIANDA, Lampungkham – Para normal diterjunkan untuk mencari korban hanyut dipantai ketang Kelurahan Wayurang Kecamatan Kalianda yang terjadi pada hari minggu 30 Maret 2021 sekitar pukul 16.15.
Berbagai macam cara dilakukan untuk mencari korban hanyut Dwi Santoso berumur 16 tahun, warga palas Jaya Kcamatan Palas, selain tim Basarnas, para normal juga turut andil dalam pencarain korban yang disinyalir terseret arus pantai ketang Kelurahan Wayurang Kecamatan Kalianda yang sering memakan korban.
Menurut saksi mata saat kejadian, 8 anak remaja asal Palas masuk ketempat wisata kedu warna, saat itu korban dan rekannya langsung kebibir pantai untuk berenang, namun diketahui oleh penjaga pantai kedu warna dan diperingatkan agar tidak berenang.
“ Meraka masuk lewat kedu warna, saat ingin berenang dilarang, terus mereka bergeser kepantai lainya yang tidak ada penjaganya dan diketahui sering memakan korban “ ujar Udin.
Mereka terlihat gembira berlarian dipinggir pantai, sambung udin, selang beberapa menit kedelapan remaja itu langsung masuk kedalam air, dalam hitungan detik dua orang berjalan ketengah, untung kawan-kawan lainya memanggil dan menyelamatkan salah satu korban, korban satunya menghilang dibalik batu besar yang ada ditengah laut.
“ saya liat ada dua orang berenang semakin menengah, satu orang langsung berenang kepinggir setelah dipanggil rekanya, satunya lagi hilang dibalik batu besar yang ada ditengah laut.
Memang dari dulu, lanjut udin, laut didaerah ketang ini sering memakan korban, seolah-olah ada penunggunya yang selalu meminta korban, “ didaerah korban tenggelam sebelumnya ada tugu peringatan larangan berenang bergambar tengkorak, tetapi hancur terhantam tsunami pada tahun 2018 lalu, warga kalianda tidak ada yang berani berenang dilaut ketang, karna tahu laut ini sering memakan korban “ pungkasnya ( ido )