BANDARLAMPUNG, Lampungkham –– Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membantah isu bahwa Bank Lampung bakal bangkrut, karena melihat tingkat keuangan bank tersebut cukup sehat.
Hal ini disampaikan Arinal bersama kepala OJK Indra Krisna dan pihak Bank Lampung Irfan Gani saat Jumpa Pers di ruang kerja Gubernur Lampung, Selasa 21 Januari 2020.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, Pemerintah Provinsi bersama Ketua DPRD Provinsi, Ojk dan Bank Lampung ingin memberikan suatu penjelasan tentang media pers yang memberitakan seolah-olah pada waktu pansus terjadi kongkalikong antara OJK dan Bank Lampung atau Bank Lampung ke OJK.
” saya tidak menyalahkan media pers tetapi apabila Bank Lampung ini keliru memberikan satu statement maka dampak negatif luar biasa ” ujarnya.
Arinal menjelaskan, Bank Lampung tidak akan turun bangkrut seperti yang beredar dalam pemberitaan media massa sebelumnya.
” Bank Lampung ini tidak bangkrut, Bank Lampung saat ini sehat-sehat saja, ” terang Arinal.
Sementara, Kepala OJK Indra Krisna mengatakan, perlu saya klarifikasi Bank Lampung tidak bangkrut. Bahwa Bank Lampung cukup bagus. Kita lihat total aset di tahun 2015 itu 5,9 Triliun, sekarang Desember 2019 mencapai 8 Triliun, jadi naik pertumbuhannya. Dan indikator lainnya adalah rasio rasio Perbankan.
Lanjutnya, Rasio utama yang sangat penting sekali ialah Capita Adecuacy Ratio (CAR) itu di angka 19,3 Persen, jauh di atas ketentuan minimal yaitu 8 persen. Jadi jauh di atas minimal, dan labahnya juga cukup besar, yaitu 130 Miliar itu meningkat dari tahun sebelumnya, ” jelasnya.
Terpisah, Kepala Divisi Kredit Bank Lampung, Irfan Gani menjelaskan pada tahun yang lalu kita mengirimkan 3 orang yang di fit and propert test untuk menjadi direktur. 1 orang lulus karena di anggap OJK layak, sedangkan yang 2 orang tidak lulus.
Kenapa seperti itu, karena menjaga juga untuk menangani perbankan, jadi ini tidak kami biarkan ke kosongan direksi itu, ” ucapnya.
Soal pemberitaan yang menyebutkan bahwa Bank Lampung bakal bangkrut, Irfan menjelaskan bahwa itu tidak benar, karena menurut dia catatan OJK, tingkat kesehatan atau keuangan Bank Lampung cukup bagus,” jelasnya.
Ia mengatakan manajemen Bank Lampung sudah mengajukan Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan target pada 2020 menambah modal hingga Rp1 triliun. Artinya, lanjut dia, manajemen punya perencanaan bisnis memperkuat modal. RBB ini harus dikomunikasikan ke pemegang saham.
“Bank Lampung ini, dalam kondisi sehat. Rasio dan ratingnya terjaga baik. Oleh karena itu, OJK selalu mengawal agar operasionalnya mengikuti aturan-aturan,” pungkasnya. (*)